Muhammadiyah 'Condong' ke Siapa di Pilpres 2024?

29 Januari 2024, 02:11 WIB
Capres No Urut 2 Prabowo Subianto (kiri) bersama Capres No Urut 1 Anies Baswedan (tengah) dan Capres No Urut 3 Ganjar Pranowo (kanan). /Dok. Antara/

LABUHANBATUPOS.COM - Selain yang berurusan dengan politik, tokoh adat hingga organisasi keagamaan biasanya mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam Pemilu.

Perserikatan non-pemerintah seperti Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi besar yang memiliki banyak anggota di Indonesia.

Lantas melihat kondisi ini, kepada siapa Muhammadiyah akan mengerahkan dukungannya di Pilpres 2024? Pertanyaan tersebut dijawab oleh Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto dalam Pengajian Umum pada Jumat malam.

Baca Juga: Din Syamsuddin Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Agung menegaskan, Muhammadiyah adalah organisasi yang berorientasi memperjuangkan nilai kebaikan melalui dakwah. Oleh karena itu dalam praktiknya, Muhammadiyah akan mengajak para anggota berjihad mencari pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik.

"Organisasi dakwah memperjuangan nilai untuk semakin baik, semakin baik dan seterusnya. Sehingga karenanya dakwah itu mengajak untuk menjadi lebih baik," ujar Agung dilansir dari Pikiran-Rakyat.

Akan tetapi, dalam kasus ini Muhammadiyah tidak akan mengerahkan dukungan ke calon dengan nomor urut tertentu di Pemilu 2024.

Agung menegaskan, pihaknya hanya memberi kriteria untuk menjadi tuntunan para anggota memilih di Pilpres mendatang.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Buat Laporan ke Bawaslu Jatim, Ini Sebabnya

"Kriteria calon presiden ini disampaikan supaya semuanya bisa membimbing masyarakat, termasuk juga membimbing calon agar sesuai dengan kriteria ideal itu," tuturnya.

Terkait siapa yang dinilai lebih cocok memenuhi kriteria dimaksud, Muhammadiyah kembali menyerahkan urusan tersebut ke interpretasi masing-masing.

"Sampai saat ini PP Muhammadiyah tidak mengarahkan kepada calon tertentu. Dan nanti sampai hari H pemilu tidak akan mengarahkan dukungan kepada calon tertentu," ucapnya.

"Tapi berhenti pada kriteria masing-masing dipersilahkan untuk menerjemahkan, menafsirkan sesuai dengan kemampuan ijtihad masing-masing," tambahnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Respons Gerakan 'Salam 4 Jari'

Di sisi lain, Muhammadiyah juga berharap, kriteria ideal yang disebutkan tak hanya menjadi patokan untuk memilih Paslon di Pilpres 2024 tetapi digunakan untuk memantaskan diri dan introspeksi individual.

"Tetapi bagaimana Muhammadiyah melihat keadaan yang ada, yang real itu bisa diperbaiki orientasinya adalah kepada upaya perbaikan, upaya untuk menjadi lebih baik. Bukan untuk menghakimi, bukan hanya berkawan kepada mereka yang sudah baik saja kemudian meninggalkan yang kurang baik," tutur Agung.***

Editor: Muhammad Nuh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler