LABUHANBATUPOS.COM-Dalam Suasana politik Pemilu 2024, belakangan ini para perempuan yang bergelut di kabinet Jokowi mulai bersuara.
Mulai dari mundurnya Jaleswari Pramodhawardani dari Deputi V Kepala Staf Kepresidenan hingga curhatan Tri Rismaharini dalam rapat kabinet Jokowi yang tidak nyaman. Sri Mulyani juga bicara tentang netralitas Pemilu 2024.
Sesungguhnya, apa yang menyebabkan perempuan- perempuan hebat ini mulai bersuara? Tentunya ada alasan-alasan mendalam yang mendorong keputusan ini.
Alasan Pemicu Mundur
Berikut ini ada lima alasan utama yang sering kali menjadi pemicu bagi wanita untuk mengambil langkah mundur dari sebuah hubungan.
1. Ketidakcocokan Nilai
Salah satu aspek terpenting dalam hubungan adalah keselarasan nilai. Bagi banyak wanita, nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan kesetiaan adalah fondasi utama.
Ketika nilai-nilai ini tidak sejalan dengan pasangan mereka, hubungan bisa terasa lebih seperti sebuah perjuangan daripada sebuah kemitraan.
2. Isu Ketidaksetiaan
Tidak ada yang lebih merusak kepercayaan daripada ketidaksetiaan. Ini bisa berupa perselingkuhan fisik maupun emosional.
Ketika fondasi kepercayaan terganggu, banyak wanita merasa bahwa langkah terbaik adalah mundur untuk menjaga kesehatan mental mereka sendiri.
3. Perasaan Tidak Dihargai
Dalam sebuah hubungan, penghargaan adalah kunci. Wanita cenderung merasa tidak puas jika usaha dan kontribusi mereka tidak diakui.
Ini bisa berkaitan dengan tanggung jawab sehari-hari, dukungan emosional, atau bahkan pencapaian karier.
4. Ketidakpuasan Emosional
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi sering kali menyebabkan retaknya hubungan. Perasaan terabaikan, tidak dipahami, atau kurang didukung dapat mendorong wanita untuk mencari kebahagiaan dan pemenuhan di luar hubungan tersebut.
5. Konflik yang Tidak Terselesaikan
Konflik yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan akumulasi stres dan ketidakpuasan. Tanpa resolusi yang efektif, konflik berulang dapat membuat hubungan terasa berat dan melelahkan.