LABUHANBATUPOS.COM-Di Mesir kuno, mumifikasi adalah bentuk seni terbaik untuk mengawetkan orang-orang tersayang selama hampir 4000 tahun, bagian dari praktik penguburan rumit yang kita ketahui berkat artefak yang ditinggalkan.
Mumifikasi adalah suatu metode pembalseman, atau merawat mayat, yang digunakan orang Mesir kuno. Pada zaman dahulu, orang-orang Mesir kuno menggunakan metode proses khusus untuk menghilangkan semua kelembapan dari tubuh manusia dan hanya menyisakan bentuk kering yang tidak mudah membusuk.
Tujuan Mumifikasi Orang Mesir Kuno
Bagi orang Mesir kuno, proses mumifikasi ini bagi berkaitan dengan spiritualitas. Praktik penguburan yang rumit ini menunjukkan bahwa orang Mesir disibukkan dengan pikiran tentang kehidupan setelah kematian.
Pakar sains berusaha mengidentifikasi dan menciptakan kembali aroma yang digunakan dalam mumifikasi Perempuan Mesir kuno, lebih dari 3.500 tahun lalu. Mumi yang menjadi sampel dalam penelitian tersebut adalah pengasuh Firaun Amenhotep II, status elit wanita bangsawan ini terlihat dari gelarnya 'Hiasan Raja' dan kehadirannya di makam kerajaan di Lembah Para Raja. Hal ini juga terlihat dari kerumitan balsem yang mengawetkan organ tubuhnya dalam empat toples terpisah
Produk yang dijuluki 'aroma keabadian' itu kini diperkenalkan dalam pameran baru yang mengeksplorasi obsesi Mesir kuno akan kehidupan setelah kematian.
Dalam mendeteksi zat tersebut, sampel diambil dari residu balsem dari stoples kanopi yang pernah ditutup rapat untuk menyimpan organ mumi. Kemajuan dalam teknologi analisis kimia memungkinkan untuk identifikasi bahan-bahan yang terkandung dalam balsem kuno.
Huber dan rekannya menggunakan kombinasi kromatografi gas dan spektrometri massa untuk memeriksa enam sampel balsem dari dua toples, yang pernah menyimpan Senetnay's.