Edy Rahmayadi Pasang Badan Kawal Kepulangan Pemain PSMS Medan dari Stadion Banda Aceh

- 20 November 2023, 00:02 WIB
Insiden kurang baik dialami para pemain dan official PSMS Medan usai bertanding dengan tim tuan rumah Persiraja Banda Aceh pada Sabtu, 18 November 2023.
Insiden kurang baik dialami para pemain dan official PSMS Medan usai bertanding dengan tim tuan rumah Persiraja Banda Aceh pada Sabtu, 18 November 2023. /Fahmi/Labuhanbatupos.com/

LABUHANBATUPOS.COM - Insiden tidak menyenangkan dialami para pemain dan official PSMS Medan usai bertanding dengan tim tuan rumah Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh pada Sabtu, 18 November 2023.

Hingga injury time skor akhir tetal 0-0, sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, yang terjadi para pemain PSMS Medan malah menjadi sasaran kemarahan para suppoter Persiraja Banda Aceh yang merasa tidak puas dengan hasil pertandingan dengan melempar botol air mineral ke arah pemain PSMS Medan yang sempat tertahan di tengah-tengah lapangan.

Sebelumnya terlihat Wakil Presiden Presiden Persiraja Banda Aceh Yudi bersitegang dengan para official klub berjuluk Ayam Kinantan, lalu mantan Gubernur Sumatera Utara yang juga sekaligus Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi yang sebelumnya sudah keluar dari stadion setelah pertandingan usai, akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke stadion setelah mengetahui terjadinya insiden tersebut. Mantan Pangkostrad tersebut sempat berbicara dengan nada tinggi ke pihak official Persiraja.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 Momentum PSSI Belajar dari FIFA

Aksinya pasang badan membela tim PSMS Medan itupun turut membuat para supporter Persiraja tidak senang dan mencoba mengepung Edy Rahmayadi bersama para pemain dan official PSMS Medan yang hendak meninggalkan stadion.

Bus milik PSMS Medan juga ikut menjadi sasaran pengepungan para supporter Persiraja, hingga akhirnya Edy Rahmayadi bersama para pemain dan official PSMS berhasil meninggalkan stadion pada pukul 00.50 WIB dini hari dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Pelatih PSMS Miftahudin dalam konferensi pers usai pertandingan menyatakan kekecewaannya atas apa yang mereka alami saat itu. Pihaknya mempertanyakan kesiapan panitia penyelenggara pertandingan yang menurutnya tidak profesional.

Baca Juga: Atlet Wushu Langkat Raih Prestasi di Kejurda Wushu Sanda 2023 Tanpa Perhatian KONI Langkat

"Kita sepakbola 90 menit, saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepakbola Indonesia, tapi kalau seperti ini gak mungkin lah saya sendiri. Pemain saya ada yang dikeroyok, dihantam, di ruang sempit seperti itu petugas gak ada sama sekali," ungkap Miftahudin.

Halaman:

Editor: Muhammad Nuh


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah