4  Penyebab  Lansia Sering Jatuh Dan Cara Mencegahnya

- 6 Februari 2024, 00:18 WIB
Seorang perawat bersama  dengan lansia
Seorang perawat bersama dengan lansia / Lidiyawati Harahap/Universitas airlangga foto

 

LABUHANBATUPOS.COM-Kasus lansia jatuh adalah risiko yang sering terjadi, termasuk di Indonesia. Jatuh pada lansia dapat memicu dan menyebabkan berbagai komplikasi penyakit lain yang mempengaruhi kesehatan serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Risiko ini terjadi seiring bertambahnya usia, karena tingkat kontrol keseimbangan yang dimiliki seringkali mengalami penurunan. Namun, tentu bukan hanya itu saja yang menjadi penyebab lansia jatuh.

 

Kenapa lansia jatuh kerap terjadi?

Siapa pun bisa terjatuh, namun risikonya lebih besar terjadi pada orang yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut National Health Service di Scotlandia, ada berbagai faktor yang menyebabkan kelompok usia ini lebih rentan terjatuh, di antaranya:

 1. Otot tubuh melemah

Seiring menuanya usia, otot Anda secara bertahap akan mengalami penurunan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kekuatan dan keseimbangan tubuh, sehingga membuat lansia kerap kali kesulitan untuk melakukan aktivitas harian.

Penurunan kekuatan otot semakin memburuk karena lansia cenderung kurang bergerak dan olahraga. Mereka juga umumnya mengalami peradangan pada sendi. Ketika mereka menjalani aktivitas, otot yang mulai melemah ini bisa membuat mereka jadi mudah terjatuh.

2. Keseimbangan tubuh menurun

Selain otot yang melemah, keseimbangan tubuh yang memburuk juga bisa menjadi penyebab lansia mudah jatuh. Kondisi ini umumnya terjadi karena stroke, penyakit Parkinson atau efek penggunaan obat pada lansia.

Keseimbangan yang buruk juga bisa terjadi karena keluhan kepala pusing pada lansia. Kemungkinan kondisi ini terjadi akibat masalah pada pendengaran, dehidrasi, atau  Hipertensi postural yang kerap menyerang lansia.

 3. Hilang kesadaran

Lansia yang tiba-tiba hilang kesadaran (pingsan), membuat mereka jadi mudah jatuh. Biasanya, kondisi ini dialami oleh orang dengan masalah jantung yang memengaruhi detak jantung, seperti:

  • detak jantung lambat
  • detak jantung cepat
  • denyut jantung tidak teratur

4. Masalah pada kaki, penglihatan, dan pendengaran

Masalah kaki, seperti bunion, borok dan mati rasa akibat diabetes juga bisa menjadi penyebab lansia kesulitan berjalan dan mudah jatuh. Selain itu, lansia juga kerap kali mangalami Penurunan fungsi mendengar dan melihat, sehingga membuat mereka mudah terpeleset, menabrak perabotan di rumah, dan akhirnya jatuh.

Perlu Anda ketahui bahwa telinga berfungsi dalam menjaga keseimbangan. Ketika telinga bermasalah, keseimbangan tubuh juga akan terdampak. Apalagi, jika mata juga bermasalah, seperti  pandangan kabur. Kondisi ini juga akan menyulitkan lansia berjalan di area yang banyak perabotan atau pencahayaannya redup.

 

Tips Mencegah Lansia Jatuh

Apabila kesehatan lansia terjaga secara menyeluruh, risiko jatuh dapat dikurangi. Mayoritas jatuh dan kecelakaan tidak terjadi tanpa alasan. Berikut beberapa tips untuk membantu lansia mengurangi risiko jatuh, antara lain:

  • Latihan keseimbangan dan kekuatan, seperti Yoga, Pilates dan Tai Chi yang mampu meningkatkan keseimbangan serta kekuatan otot. Olahraga lain yang bisa dicoba yaitu angkat beban (dalam pengawasan) atau menggunakan resistance band guna membangun kekuatan otot

 

  • Tetap aktif secara fisik dengan merencanakan program latihan yang tepat. Olahraga teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan fisik. Selain itu, olahraga juga membantu menjaga persendian, tendon serta ligament tetap fleksibel. Aktivitas menahan beban ringan juga dapat memperlambat pengeroposan tulang akibat osteoporosis – penyakit yang membuat tulang lemah dan lebih mudah patah.

 

  • Melakukan uji mata dan pendengaran. Perubahan kecil dalam penglihatan dan pendengaran erat kaitannya dengan peningkatan risiko jatuh. Saat lansia mendapatkan kacamata atau lensa kontak baru, luangkan waktu untuk mereka membiasakan diri terlebih dulu. Kenakan kacamata atau lensa kontak seperti yang disarankan oleh dokter. Apabila memiliki alat bantu dengar, pastikan ukurannya pas dan dapat dikenakan dengan baik oleh lansia

 

  • Lengkapi rumah dengan beberapa alat bantuan untuk membantu terhindar dari jatuh, seperti menghilangkan beberapa alas kaki atau karpet yang dapat menghalangi langkah, memindahkan letak kabel listrik pada lantai ke tempat yang lebih aman, atau penggunaan penanda tertentu agar lebih berhati-hati saat melangkah.

 

  • Bangun terlalu cepat – dari posisi duduk atau rebahan, dapat menyebabkan tekanan darah turun secara drastis. Hal ini dapat membuat lansia merasa goyah dan kehilangan keseimbangan. Ada baiknya menjeda beberapa waktu dari posisi rebah ke duduk, atau duduk ke berdiri untuk menghindari jatuh.

 

  • Pilih alas kaki yang tepat untuk menopang kaki lansia sepenuhnya dengan aman dan nyaman. Gunakan sepatu bertumit rendah, bersol karet dan tidak mudah selip. Jangan berjalan di tangga atau lantai dengan kaus kaki atau sepatu dan sandal dengan sol halus.

 

  • Berikan alat bantu apabila lansia membutuhkan bantuan untuk merasa stabil saat berjalan. Anda dapat memilih tongkat dan alat bantu jalan dengan benar untuk membantu mencegah lansia jatuh. Jika dokter memberitahu untuk menggunakan tongkat atau alat bantu jalan, pastikan ukurannya tepat. Pastikan roda walker berputar dengan mulus. Jika Anda meminjam peralatan pendukung, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan untuk memastikan peralatan tersebut mempunyai ukuran yang benar dan aman untuk digunakan.

 

Tips ini bisa  digunakan untuk mencegah  agar lansia tidak sering jatuh.

 

Editor: Lidiyawati Harahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah