LABUHANBATUPOS.COM-Pemilu 2024 semakin mendekati hari pemungutan suara. Suasana politik juga semakin penuh dinamika.
Melihat hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh jajarannya untuk tetap bersikap netral dalam masa-masa jelang penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal ini disampaikan Sri Mulyani, seorang ekonom terkemuka Indonesia berdarah Jawa saat memberikan pidato dalam Rapat Kerja Pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, di Sentul, Bogor (24/1).
"Tahun Pemilu jaga sikap kita, netralitas itu adalah sesuatu yang sudah menjadi keharusan," kata Sri Mulyani dikutip dari keterangan resmi di website Kementerian Keuangan, Jumat (26/1/2024).
Menurut Sri Mulyani, sikap netral pegawai Kementerian Keuangan merupakan keharusan yang dimiliki oleh aparatur sipil negara (ASN) yang hanya patuh terhadap aturan perundang-undangan dan tata krama, bukan diatur pihak lain.
"Anda bisa punya preferensi apa saja lakukan pada saat anda di kotak suara. Itu adalah value yang menunjukkan bahwa kita sebagai manusia diatur oleh undang undang dan diatur oleh tata krama," tuturnya.
Dalam pidato itu, ia pun secara khusus meminta kepada jajaran DJBC untuk fokus menjalankan tugasnya sesuai 4 tugas khusus, yaitu trade facilitator, industrial assistance, community protector, revenue collector.
Ia pun mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan untuk dapat menghadapi situasi dunia yang begitu tidak pasti akibat dari tensi geopolitik yang menguat.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengingatkan pentingnya bagi jajarannya untuk merespons isu krusial seperti climate change, digitalisasi, dan pertumbuhan demografi Indonesia.
Termasuk upaya Indonesia untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap, menuju Indonesia maju.